cara membedakan keris sepuh dengan keris kamardikan

selamat datang pecinta tosan aji nusantara, sekarang banyak pecinta tosan aji di nusantara terutama keris. banyak orang ingin mengkoleksi keris kuno, tua, sepuh namun terkadang yang di dapat justru keris baru atau kamardikan. sebenaranya tidak masalah jika penjual menjual keris kamardikan tapi harus jujur jika baru sampaikan baru jika kuno sampaikan kuno sama sama bertujuan uri uri kebudayaan tosan aji nusantara. baiklah langsung kita bahas cara membedakan keris sepuh dengan keris kamardikan

1. Bahan dan Teknik Pembuatan:

Keris Sepuh:

Bahan Tradisional: Keris sepuh biasanya terbuat dari bahan-bahan tradisional seperti besi atau baja dengan teknik pembuatan yang menggunakan proses manual.

Pembuatan Tangan: Pembuatannya sering kali melibatkan perajin tangan yang terampil dan mengandalkan teknik tradisional seperti pamor (corak logam), ukiran, dan pernis.

Pertanda Penuaan: Tanda-tanda penuaan seperti karat atau patina pada pisau dan gagang bisa menjadi petunjuk bahwa keris tersebut sudah tua.

Keris Kamardikan:

Bahan Modern: Keris kamardikan biasanya menggunakan bahan modern seperti baja tahan karat. Pembuatannya dapat melibatkan teknologi modern dan mesin.

Teknik Modern: Proses produksinya dapat menggunakan teknologi modern seperti mesin penggilingan dan pemotongan laser.

Kondisi Baru: Karena umumnya diproduksi secara baru, keris kamardikan biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti karat atau patina.

lihat beberapa koleksi keris kami sebagai perbandingan di blog ini

https://www.gudangpusaka.com/search/label/pusaka%20keris

2. Ornamen dan Desain:

Keris Sepuh:

Ornamen Klasik: Keris sepuh cenderung memiliki ornamen dan desain yang lebih klasik dan tradisional. Motif seperti naga, garuda, atau ukiran tangan sering ditemui.

Pola Pamor Khas: Pamor pada pisau keris sepuh memiliki corak dan pola yang sering kali khas dan memiliki makna filosofis.

Keris Kamardikan:

Desain Modern: Keris kamardikan dapat memiliki desain yang lebih bersih, sederhana, dan terkadang lebih kontemporer. Ornamen mungkin lebih minimalis.

Inovasi dalam Pamor: Beberapa keris kamardikan dapat menciptakan inovasi dalam pamor dengan menggunakan pola atau corak yang lebih modern.

keris tangguh kabudan sebagai contoh

https://www.gudangpusaka.com/search/label/tangguh%20budha

3. Konteks Sejarah dan Provenans:

Keris Sepuh:

Provenans Sejarah: Keris sepuh sering memiliki riwayat atau provenans sejarah yang dapat ditelusuri kembali dalam beberapa generasi. Mereka dapat memiliki nilai sejarah dan kultural yang tinggi.

Keris Kamardikan:

Provenans Kontemporer: Keris kamardikan biasanya memiliki sejarah yang lebih kontemporer dan tidak memiliki catatan sejarah yang panjang. Mereka adalah hasil produksi baru dalam lingkungan yang lebih modern.

keris tangguh singosari sebagai perbandingan lihat beberapa koleksi kami 

https://www.gudangpusaka.com/search/label/tangguh%20singasari

4. Pentingnya Konsultasi Ahli:

Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli keris atau kolektor yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan wawasan dan membantu mengidentifikasi karakteristik yang menunjukkan apakah sebuah keris adalah sepuh atau kamardikan.

Penting untuk dicatat bahwa beberapa keris kontemporer dapat dirancang untuk meniru gaya tradisional, sehingga penelitian yang cermat dan konsultasi dengan ahli akan sangat membantu dalam membedakan antara keduanya.

lihat berbagai artikel tosan aji klik artikel di bawah

https://www.gudangpusaka.com/search/label/ARTIKEL

Anda minat ada rasa jodoh

Silakan meminang dengan menghubungi nomor kami

Contact Person CV. Gudang Pusaka

Badan Hukum : 01/12/07/2011 TPN : 12 / 2011 / PN.SKH

CONTACT TELPON HUBUNGI

BP . FATHUDDIN

TELPON : 085263388333

Salam hormat dan budaya

Fathudin Gudang Pusaka

Email : mastergudangpusaka@gmail.com

Gudang Pusaka, memaharkan berbagai jenis keris (Tosan Aji), kris Indonesia maupun kris Melayu, jenis tombak, jenis pedang, jenis badik dan pusaka serta barang antik kuno langka lainnya dengan berbagai jenis tangguh, jenis dapur, jenis pamor, rongko, ukir, mendak, pendok, mulai dari jaman kamardikan, sampai yang benar-benar sepuh