Nusantara
Pusaka. Berbagai benda pusaka tersebar di seantero jagad Nusantara, salah
satunya adalah Keris Jarang Guyang. Jaran Guyang adalah nama dapur dari
sebuah keris. Namun demikian, banyak yang menyebut Keris dapur Jaran
Guyang ini dengan sebutan Keris Jaran Goyang, entah sehingga ada sebagian
masyarakat yang mengaitkan keris ini dengan Ajian Jaran Goyang, sebuah ajian
tingkat tinggi di bidang ilmu pengasihat atau pelet.
“Dapur Jaran
Guyang merupakan salah satu bentuk dapur keris luk tujuh. Ada juga yang
menyebutnya dapur Kapal Guyang. Ukuran pandang dan lebar keris ini normal.
Bilahnya nglimpa, gandiknya polos dan tipis, menggunakan blumbangan dan tingil,
meski terkadang tidak menggunakan tingil melainkan greneng wurung. Ciri yang menonjol
dari dapur ini adalah pejetan-nya yang memanjang ke atas sampai pertengahan
bilah. walaupun pada umumnya pejetan bersifat dangkal tak begitu kentara”,
tutur ki Djarwo, spiritualis ahli keris di Yogyakarta kepada infomistik.com,
Ahad 24/11/2013 di kediamannya di Yogyakarta.
Menurut ki
Djarwo, definisi Jaran Guyang sendiri berarti kuda (jaran) yang dimandikan
(guyang). Karena itu, menurutnya, Filosofinya adalah kuda merupakan
binatang yang senang dimandikan. “Jika pemilik atau manusianya dengan senang
hati dan sukarela memandikan kuda maka binatang tersebut akan menurut dan
patuh. Hal tersebut merupakan simbolisasi terhadap hubungan antar manusia yang
berlandaskan kasih sayang”, tambah Ki Djarwo.
Ki Djarwo
juga mengatakan bahwa saat ini banyak penggemar keris yang tidak membedakan
definisi Jaran Guyang dengan Jaran Goyang yang dalam bahasa Indonesia berarti
Kuda Goyang. Jaran Goyang, kata Ki Djarwo, adalah merupakan nama sebuah
ajian pelet atau asihan tingkat tinggi.
“ Itulah
sebabnya timbul persepsi bahwa keris Jaran Guyang adalah cocok bagi mereka yang
suka memburu wanita”, kata Ki Djarwo.
Keris dapur
Jaran Guyang koleksi Ki Djarwo adalah tangguh Mataram Senopaten. Meski
ricikannya mengambil gaya Majapahit yakni besi yang kebiruan, pamor yang ala
kadarnya yaitu pamor keleng atau ceprat-ceprit. Satu-satunya hal yang
membedakan adalah gandiknya yang tinggi sebagai ciri Mataraman. Jika gandiknya
rendah maka keris di atas akan digolongkan pada tangguh Majapahit. Secara
keseluruhan keris ini mempunyai fostur yang besar dan gagah. Tekstur besi nya
yang kasar menambah kharisma dan kegagahannya.
Keris
dapuran jaran guyang luk 7 juga merupakan dapuran langka dari keris. Jarang ada
keris jaran guyang yang asli merupakan dapuran jaran guyang. Keris ini
kelebihannya mempunyai tempa besi, garap dan pasikutan yang cukup bagus.
Spesifikasi
teknis Keris Jaran Guyang koleksi Ki Djarwo adalah sebagai Keris Luk 7,
Dapur Jarang Guyang, Pamor Ceprat-ceprit, Tangguh Mataram
Senopaten, Panjang Bilah + Handle 47 cm, Panjang Pesi 7cm, Lebar
Ganja 8cm, Lebar Bilah Bagian Tengah 1,8cm, Warangka
model kojongan khas Bali berbahan kayu Sonokeling, Hulu model
geratim khas Bali, Wewer (ring keris) dari bahan kuningan dengan hiasan batu
sintetis, Kondisi Bilah utuh dan disangling, Warangka baru dibuat dengan
memakai warangka khas Bali, Pesi utuh dan original
Beberapa
kalangan berpendapat bahwa pusaka Keris Jaran Guyang adalah keris pusaka
yang sangat Ampuh. Pusaka yang namanya berasalkan dari kata "Jaran"
yang mempunyai arti Kuda, dan kata "Guyang" yang mempunyai arti
dimandikan ini mempunyai Khasiat untuk membuka aura pengasihan, mendatangkan
rejeki yang berlimpah, menambah hoki/keberuntungan, penglarisan, san masih
banyak manfaat lainnya yang bisa diperoleh.
sumber http://infomistik.com/keris-jaran-guyang-keris-buat-pengasihan-atau-pelet-394.html