Jakarta-IM.
Keris Kyai Carubuk, Senjata Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga. Terkait
keris pusaka dan sakti di Indonesia, dalam khanazah sejarah dan budaya
nusantara, kebanyakan keris sakti berasal dari pulau Jawa, terutama di
era kejayaan Kerajaan Majapahit. Banyak cerita, kisah dan juga mitos
seputar keris. Konon, keris yang memiliki kesaktian tidak sembarangan
bisa dimiliki, harus memiliki kecocokan atau berjodoh dengan yang
memegangnya. Banyak yang meyakini juga keris yang sakti bisa berdiri
sendiri jika diminta oleh pemegangnya, dan banyak lagi cerita lainnya
tentang kesaktian keris ini. Kali ini, infomistik akan membawa anda ke
wilayah kajian keris pada konteks sejarah. Terkait sejarah ini, ada
bebeberapa keris yang terkenal dan paling populer di Indonesia, salah
satunya adalah Keris Kyai Carubuk, Senjata Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga
Keris Kyai Carubuk ini adalah mahakarya ketiga dari Mpu Supa Madrangi selain Keris Kyai Sangkelat dan Keris Kyai Nagasasra. Keris ini juga merupakan peninggalan Mahapahit.
Dalam satu legenda dikisahkan, Kanjeng Sunan Kalijaga meminta tolong kepada Mpu Supa Mandragi untuk dibuatkan sebuah keris coten-sembelih (untuk menyembelih kambing). Sunan Kaljaga memberikan besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa sebagai bahan pembuatan keris kepada Mpu Supa Mandrangi. Mengetahui besarnya calon besi tersebut, Empu Supa sedikit terkejut. Namun setelah Mpu Supa menerima besi tersebut dari Kanjeng Sunan Kalijaga, Ia berkata “besi ini bobotnya berat sekali, tak seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup untuk dibuat keris”. Lalu Sunan Kalijaga berkata “besi itu tidak hanya sebesar biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung”. Karena ampuhnya perkataan Kanjeng Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi yang sebesar biji asam jawa tersebut menjelma menjadi sebesar gunung. Hati empu Supa menjadi gugup, karena mengetahui bahwa Kanjeng Sunan Kalijaga memang benar-benar wali yang dikasihi oleh Sang Pencipta Kehidupan, yang bebas mencipta apapun. Lantaran itu, empu Supa berlutut dan takut.
Ringkas cerita, besipun kemudian dikerjakan oleh Mpu Supa Mandrangi.
Tidak lama kemudian, jadilah sebilah keris, kemudian Mpu Supa Mandrangi
menyerahkan keris tersebut kepada Kanjeng Sunan Kalijaga. Begitu melihat
bentuk kerisnya, Kanjeng Sunan Kalijaga menjadi kaget karena hasil
kejadian keris itu berbeda jauh sekali dengan yang dimaksudkan. Semula
ia bermaksud meminta dibuatkan keris untuk menyembelih kambing, ternyata
yang dihasilkan adalah keris Jawa (baca Nusantara) asli Majapahit, luk
tujuhbelas. Begitu mengetahui keindahan keris, perasaan Kanjeng Sunan
Kalijaga tersentuh, oleh karena itu mengamatinya sempai puas tidak
bosan-bosannya. Kemudian ia berkata sambil tertawa dan memuji keindahan
keris itu.
Kemudian Kanjeng Sunan Kaljaga memberikan besi sebesar biji kemiri kepada Mpu Supa Mandrangi dan meminta Mpu Supa Mandrangi untuk membuatkannya sebilah keris lagi. Lalu Empu Supa mengerjakannya, dan setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau belati). Kemudian Mpu Supa Mandrangi menyerahkan keris tersebut kepada Kanjeng Sunan Kaljaga. Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan, Kanjeng Sunan Kalijaga sangat senang hatinya dan menamai keris tersebut dengan nama “Keris Kyai Carubuk”.
Keris Kyai Carubuk ini kemudian menjadi senjata pusaka Sultan hadiwijaya, dan pernah digunakan bahkan sanggup mengalahkan keris kyai setan kober milik arya penangsang yang ketika itu digunakan oleh pesuruh Arya Penangsang untuk melakukan percobaan pembunuhan kepada Sultan Hadiwijaya. Karena utusan Arya Penangsang dapat dikalahkan, keris Kyai Setan Kober diambil oleh Sultan Hadiwjaya, lalu dikembalikan sendiri oleh Sultan Hadiwjaya kepada Arya Penangsang yang membuat Arya Penangsang tersinggung dan marah. Karena Arya Penangsang tersinggung dan marah, maka timbul kerbutan antara Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya, dan keributan tersebut dapat dihentikan oleh Kanjeng Sunan Kudus. (SB)
sumber : http://infomistik.com/keris-kyai-carubuk-senjata-pusaka-kanjeng-sunan-kalijaga-328.html
Keris Kyai Carubuk ini adalah mahakarya ketiga dari Mpu Supa Madrangi selain Keris Kyai Sangkelat dan Keris Kyai Nagasasra. Keris ini juga merupakan peninggalan Mahapahit.
Dalam satu legenda dikisahkan, Kanjeng Sunan Kalijaga meminta tolong kepada Mpu Supa Mandragi untuk dibuatkan sebuah keris coten-sembelih (untuk menyembelih kambing). Sunan Kaljaga memberikan besi yang ukurannya sebesar biji asam jawa sebagai bahan pembuatan keris kepada Mpu Supa Mandrangi. Mengetahui besarnya calon besi tersebut, Empu Supa sedikit terkejut. Namun setelah Mpu Supa menerima besi tersebut dari Kanjeng Sunan Kalijaga, Ia berkata “besi ini bobotnya berat sekali, tak seimbang dengan besar wujudnya dan tidak yakin apakah cukup untuk dibuat keris”. Lalu Sunan Kalijaga berkata “besi itu tidak hanya sebesar biji asam jawa tetapi besarnya seperti gunung”. Karena ampuhnya perkataan Kanjeng Sunan Kalijaga, pada waktu itu juga besi yang sebesar biji asam jawa tersebut menjelma menjadi sebesar gunung. Hati empu Supa menjadi gugup, karena mengetahui bahwa Kanjeng Sunan Kalijaga memang benar-benar wali yang dikasihi oleh Sang Pencipta Kehidupan, yang bebas mencipta apapun. Lantaran itu, empu Supa berlutut dan takut.
Kemudian Kanjeng Sunan Kaljaga memberikan besi sebesar biji kemiri kepada Mpu Supa Mandrangi dan meminta Mpu Supa Mandrangi untuk membuatkannya sebilah keris lagi. Lalu Empu Supa mengerjakannya, dan setelah dikerjakan, jadilah sebilah keris mirip pedang suduk (seperti golok atau belati). Kemudian Mpu Supa Mandrangi menyerahkan keris tersebut kepada Kanjeng Sunan Kaljaga. Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan, Kanjeng Sunan Kalijaga sangat senang hatinya dan menamai keris tersebut dengan nama “Keris Kyai Carubuk”.
Keris Kyai Carubuk ini kemudian menjadi senjata pusaka Sultan hadiwijaya, dan pernah digunakan bahkan sanggup mengalahkan keris kyai setan kober milik arya penangsang yang ketika itu digunakan oleh pesuruh Arya Penangsang untuk melakukan percobaan pembunuhan kepada Sultan Hadiwijaya. Karena utusan Arya Penangsang dapat dikalahkan, keris Kyai Setan Kober diambil oleh Sultan Hadiwjaya, lalu dikembalikan sendiri oleh Sultan Hadiwjaya kepada Arya Penangsang yang membuat Arya Penangsang tersinggung dan marah. Karena Arya Penangsang tersinggung dan marah, maka timbul kerbutan antara Arya Penangsang dan Sultan Hadiwijaya, dan keributan tersebut dapat dihentikan oleh Kanjeng Sunan Kudus. (SB)
sumber : http://infomistik.com/keris-kyai-carubuk-senjata-pusaka-kanjeng-sunan-kalijaga-328.html
Anda minat ada rasa jodoh
Silakan meminang dengan menghubungi nomor kami
Contact Person CV. Gudang Pusaka
Badan Hukum : 01/12/07/2011 TPN : 12 / 2011 / PN.SKH
CONTACT TELPON HUBUNGI
BP . FATHUDDIN
TELPON : +6285647333381
PIN BB : 26 CAD 4BB
Salam hormat dan budayaFathudin Gudang Pusaka
Email : mastergudangpusaka@gmail.com
Gudang Pusaka, memaharkan berbagai jenis keris (Tosan Aji), kris Indonesia maupun kris Melayu, jenis tombak, jenis pedang, jenis badik dan pusaka serta barang antik kuno langka lainnya dengan berbagai jenis tangguh, jenis dapur, jenis pamor, rongko, ukir, mendak, pendok, mulai dari jaman kamardikan, sampai yang benar-benar sepuh